Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
السلام عليكم ورحمة
الله وبركة
Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Puji syukur marilah sama-sama kita haturkan
kepada Allah qodii robbul ghofur, yang telah menciptakan tujuh lapis langit
yang makmur serta tujuh lapis bumi yang subur. Allah suka kepada hambanya yang
bersyukur, Allah murka kepada hambanya yang kufur lagi takabbur. Padahal
kulitnya sudah kendur, ubannya pada menabuur, toh yang namanya bersyukur belum
juga diatur.
Shalawat beserta salam, marilah sama sama kita
junjungkan kepada Nabi agung kita, buah hati Aminah, putra Abdullah, kekasih
Allah Rasulullah Muhammad SAW. Yang
telah membawa umatnya dari zaman primitif
menuju zaman transformatif.
Dewan juri yang ta’dzimi
Seluruh jama’ah yang dirahmati Allah calon
haji… Amin, calon hajjah… Amin. Calon jenazah… Amin. Shollu’alannabi Muhammad…
Jama’ah yang sama-sama dirahmati oleh Allah
Berbicara tentang Pandangan Islam terhadap
Perkembangan Ilmu Pengetahuan atau
Islamic views on the development of technology
tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Saat ini kita
berada di saman dimana yang jauh semakin mendekat dan yang dekat semakin
menjauh. Benar apa iya? Dari seluruh jama’ah yang ada di sini ada yang tau zaman apakah itu? Ia ialah zaman modern, yang dipenuhi dengan peralatan-peralatan
canggih, tekhnologi super, dan informasi yang sangat luas. Benar apa iya?. Sebagaimana
yang kita ketahui bersama bahwa kita berada di Negara dengan umat muslim
terbesar di dunia. Setuju..!!!
Jama’ah yang sama-sama dirahmati oleh Allah
Berbicara tentang
tekhnologi. Nah dalam kehidupan
berbangsa ini sains dan tekhnologi sudah menjadi tolak ukur kemajuan suatu
bangsa. Sains dan teknologi, keduanya sudah menjadi symbol kemajuan dan
kemoderenan di abad ini. Oleh karena itu apabila suatu bangsa atau negara tidak
mengikuti perkembangan teknologi maka dapat dikatakan bangsa tersebut
tertinggal dan terbelakang.
Islam tidak
pernah mengekang umatnya untuk maju dan berkembang, justru islam sangat
mendukung umatnya untu terus melakukan eksperimen, melakukan penelitian dalam
hal apapun termasuk sains dan teknologi. Bagi islam sains dan tekhnologi
temasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Pandangan
sains dan tekhnologi dapat diketahui prinsipnya dari analisis wahyu pertama
yang diterima oleh nabi Muhammad saw
(q.s al-‘alaq 1-5)
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
1.
Read In the name of thy Lord Who createth,
2.
He has created man from a clot.
3.
Read and your Lord is the Most merciful,
4.
Who teacheth by the pen
5.
He teaches man what he did not know.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari ayat ini kita diperintahkan untuk mebaca atau menggali
informasi dari apa yang tidak kita ketahui. Pada ayat tersebut Allah SWT
menyuruh Nabi Muhammad Saw agar membaca. Sedangkan yang dibaca itu objeknya
bermacam-macam. Yaitu ada yang berupa ayat-ayat Allah yang tertulis sebagaimana
surah Al-Alaq itu sendiri, dan dapat pula ayat-ayat Allah yang tidak tertulis
seperti yang terdapat pada alam jagad raya dengan segala hukum kausalitas yang
ada di dalamnya, dan pada diri manusia. Berbagai ayat tersebut jika dibaca
dalam arti ditelaah, diobservasi, diidentifikasi, dikategorisasi, dibandingkan,
dianalisa dan disimpulkan dapat menghasilkan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Kesepuluh konsep tersebut harus kita pegang teguh dan wajib kita yakini, agar umat Islam mempunyai karakteristik IPTEKnya sendiri, dan tidak hanya mengikuti apa yang sudah ada, namun juga harus disertai pedoman- pedoman yang bersumber dari ajaran Islam, agar ilmu yang kita dapatkan dari sains modern semakin bermanfaat. Memang pada akhirnya tidak harus setiap ilmu pengetahuan bersumber dari Aqidah Islam. Karena memang tidak semua ilmu pengetahuan berpangkal dari aqidah Islam. Tapi, setiap ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan keimanan dan hukum (tsaqafah) haruslah bersumber dari aqidah Islam. Selain itu, meletakkan aqidah Islam sebagai dasar dari ilmu pengetahuan juga dimaksudkan agar aqidah Islam dijadikan sebagai standar penilaian strategis. Artinya, gagasan apapun yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh diambil apalagi diyakini.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home