Tuesday 12 April 2016

Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan



السلام عليكم ورحمة الله وبركة
Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Puji syukur marilah sama-sama kita haturkan kepada Allah qodii robbul ghofur, yang telah menciptakan tujuh lapis langit yang makmur serta tujuh lapis bumi yang subur. Allah suka kepada hambanya yang bersyukur, Allah murka kepada hambanya yang kufur lagi takabbur. Padahal kulitnya sudah kendur, ubannya pada menabuur, toh yang namanya bersyukur belum juga diatur.
Shalawat beserta salam, marilah sama sama kita junjungkan kepada Nabi agung kita, buah hati Aminah, putra Abdullah, kekasih Allah  Rasulullah Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman primitif  menuju zaman transformatif.
Dewan juri yang ta’dzimi
Seluruh jama’ah yang dirahmati Allah calon haji… Amin, calon hajjah… Amin. Calon jenazah… Amin. Shollu’alannabi Muhammad…
Jama’ah yang sama-sama dirahmati oleh Allah
Berbicara tentang Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan atau
Islamic views on the development of technology tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Saat ini kita berada di saman dimana yang jauh semakin mendekat dan yang dekat semakin menjauh. Benar apa iya? Dari seluruh jama’ah yang ada di sini ada yang tau  zaman apakah itu? Ia ialah zaman modern,  yang dipenuhi dengan peralatan-peralatan canggih, tekhnologi super, dan informasi yang sangat luas. Benar apa iya?. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kita berada di Negara dengan umat muslim terbesar di dunia.  Setuju..!!!
Jama’ah yang sama-sama dirahmati oleh Allah
Berbicara tentang tekhnologi. Nah  dalam kehidupan berbangsa ini sains dan tekhnologi sudah menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Sains dan teknologi, keduanya sudah menjadi symbol kemajuan dan kemoderenan di abad ini. Oleh karena itu apabila suatu bangsa atau negara tidak mengikuti perkembangan teknologi maka dapat dikatakan bangsa tersebut tertinggal dan terbelakang.
Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan berkembang, justru islam sangat mendukung umatnya untu terus melakukan eksperimen, melakukan penelitian dalam hal apapun termasuk sains dan teknologi. Bagi islam sains dan tekhnologi temasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Pandangan sains dan tekhnologi dapat diketahui prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh nabi Muhammad saw
(q.s al-‘alaq 1-5)
ù&tø%$# ÉOó™$$Î/ y7În/u‘ “Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ   t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ   ù&tø%$# y7š/u‘ur ãPtø.F{$# ÇÌÈ   “Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ   zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ  
1.      Read In the name of thy Lord Who createth,
2.      He has created man from a clot.
3.      Read and your Lord is the Most merciful,
4.      Who teacheth by the pen
5.      He teaches man what he did not know.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dari ayat ini kita diperintahkan untuk mebaca atau menggali informasi dari apa yang tidak kita ketahui. Pada ayat tersebut Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad Saw agar membaca. Sedangkan yang dibaca itu objeknya bermacam-macam. Yaitu ada yang berupa ayat-ayat Allah yang tertulis sebagaimana surah Al-Alaq itu sendiri, dan dapat pula ayat-ayat Allah yang tidak tertulis seperti yang terdapat pada alam jagad raya dengan segala hukum kausalitas yang ada di dalamnya, dan pada diri manusia. Berbagai ayat tersebut jika dibaca dalam arti ditelaah, diobservasi, diidentifikasi, dikategorisasi, dibandingkan, dianalisa dan disimpulkan dapat menghasilkan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

            Kesepuluh konsep tersebut harus kita pegang teguh dan wajib kita yakini, agar umat Islam mempunyai karakteristik IPTEKnya sendiri, dan tidak hanya mengikuti apa yang sudah ada, namun juga harus disertai pedoman- pedoman yang bersumber dari ajaran Islam, agar ilmu yang kita dapatkan dari sains modern semakin bermanfaat. Memang pada akhirnya tidak harus setiap ilmu pengetahuan bersumber dari Aqidah Islam. Karena memang tidak semua ilmu pengetahuan berpangkal dari aqidah Islam. Tapi, setiap ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan keimanan dan hukum (tsaqafah) haruslah bersumber dari aqidah Islam. Selain itu, meletakkan aqidah Islam sebagai dasar dari ilmu pengetahuan juga dimaksudkan agar aqidah Islam dijadikan sebagai standar penilaian strategis. Artinya, gagasan apapun yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh diambil apalagi diyakini.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home