Saturday 4 June 2016

LAPORAN RAHMAT HIDAYAT



Nama                          : Rahmat Hidayat
NIM                            : B53214034
Mata Kuliah              : Konseling Multikutural
Dosen Pengampu            :  Dra. Psi. Mierrina, M.Si.

DRAFT PENYUSUNAN LAPORAN
A.    Identitas dan Latar Belakang Subjek
Nama lengkap                              : Rahmat Hidayat
Jenis kelamin                               : Laki-laki
Tempat/ tanggal lahir                   : Pangkaje’ne 18 Februari 1997
Alamat lengkap                           : Lekoboddong, Kel. Anrong appaka, Kec. Pangkaje’ne,
                                                       Kabupaten Pangkep                                      
No telepon                                   : 085298934654
Agama                                         : Islam
Status                                           : Mahasiswa
Tinggi badan                                : -
Warna kulit                                  : Sawo matang
Kewarganegaraan                        : Indonesia
Suku                                            : Makassar

Pendidikan
SD                                               : SDN 8 Pacce’lang
SMP                                             : MTs Darussalam Anrong appaka
SMA                                            : MA DDI Darul Ihsan Makassar
                                                       MA DDI  Ash-shirathal Mustaqim Baru-Baru  Tanga
Sarjana                                         : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Data keluraga
Nama Ayah                                 : M Idris H. Hamittu
Nama Ibu                                     : St. Nahwa
Alamat Ayah                               : Lekoboddong
Alamat Ibu                                  : Lekoboddong
Pekerjaan Ayah                           : -
Pekerjaan Ibu                               : Ibu Rumah Tangga
No Telp                                        : 0852-9997-5320

Latar belakang subjek
Aku Rahmat Hidayat, seorang anak yang terlahir dari keluarga sederhana. Siti. Nahwa, seorang wanita cantik dari kampung lekoboddong. Gadis cantik sekaligus putri bungsu dari H. Sudding dan H. Munca.  H. Sudding ini adalah seorang kiyai di desaku, hampir seluruh warga kampung di sekitar kakekku hormat kepadanya.  Bukan hanya itu, aku memiliki seorang ayah yang baik, pengertian, dan pemberani bernama M. Idris H. Seorang putra sulung H. Hamittu. Kakekku yang satu ini bisa dibilang orang terkemuka di kampungnya yaitu kampung  Sanrangan. 
Horizontal transmission, banyak hal yang saya pelajari dari lingkungan saya terutama keluarga, seperti cara makan cara berbicara tingkahlaku dan lain sebagainya.  Salah satu contoh yang saya tiru dari keluarga ketika makan adalah menggunakan tangan kanan ndalam menyuap dan tidak membuang sisa nasi  yang ada artinya nasi harus dihabiskan. Semuanya itu saya pelajari dan diajarkan oleh keluarga saya. Salah satu contoh lagi  yang diajarkan adalah ketika makasn, pada saat makan berkuah adalah dengan tidak menyisakan kuahnya dan harus dihabiskan juga.  
Oblique transmission, hampir sama dengan horizontal transmission yaitu cara makan yang banyak saya tiru dan cara berbicara dari tante dan om ketika ada acara keluarga. Adapun yang diajarkan adalah dengan cara mencuci sendiri piring yang telah dipakai.
Vertical transmission, untuk vertical transmission sendiri cukup berpengaruh dalam tingkah laku yang saya tiru, baik itu dari segi pergaulan, cara ngomong, hobi dan lainya. Itu semua terjadi karena kami masih seumuran dan sering bertemu dan akhirnya terjadi kecocokan dalam berinteraksi.
B.     Identitas dan Latar Belakang Diri
Nama lengkap                              : Ahmad Rizam Fanani
Jenis kelamin                               : Laki-laki
Tempat/ tgl lahir                          : Gresik/ 19 Oktober 1997
Alamat lengkap                           : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung  Pangkah 
No Telpon                                    : -
Agama                                         : Islam
Status                                           : Mahasiswa
Tinggi badan                                : -166
Warna kulit                                  : Sawo matang
Kewarganegaraan                        : Indonesia
Suku                                            : Jawa

Pendidikan
SD                                               : SD Al-Azhar Bedokoran (kelas 1-2)
                                                       MI Al-Muniroh 1
SMP                                             : MTs Al-Muniroh 1
SMA                                            : MA Al-Muniroh 1
Sarjana                                         : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Data Keluraga
Nama Ayah                                 : Hafidz
Nama Ibu                                     : St. Khoiroh
Alamat Ayah                               : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung Pangkah 
Alamat Ibu                                  : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung Pangkah 
Pekerjaan Ayah                           : Guru
Pekerjaan Ibu                               : Pedagang
No Telp                                        : -

Nama Kakek (Dari Ayah)           : Mbah Mustofa
Nama Nenek (Dari Ayah)           : Mbah Zulfa
Jumlah Saudara Ayah                  : 8 Orang
Jumlah Saudara  Ibu                    : 4 Orang

Vertical Transmission
1.      General enculturation (umum)
Makan  dengan tangan kanan seperti yang terjadi dalam keluarganya dan meniru kebiasaan tersebut sampai sekarang.
Berbicara. Sama halnya dengan makan tadi, tapi dalam konteks ini ia lebih banyak meniru dari apa yang ia dengarkan dan telah tertanam dalam dirinya ketika berbicara menggunakan bahasa jawa.

2.      Specific sosialitation (kebiasaan khusus yang diajarkan)
Makan, ketika bersama ibu dan bapak ia selalu melihat  makan itu menggunakan sendok, dan akhirnya menjadi kebiasaan dia.
Berbicara, harus menggunakan bahasa jawa yang halus ketika berbicara dengan orang yang lebih dewasa.

Oblique Transmission
1.      One group
a.       General enculturation
Makan, ketika dalam acara keluarga ia melihat tante dan pamannya makan dengan cepat-cepat.
b.      Specific socialization
Makan menggunakan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri.
2.      Other group
a.       General enculturation
Makan, sebelum makan ia meniru kebiasaan para guru untuk berdo’a terlebih dahhulu.
b.      Specific socialization
Berbicara, ia  diajarkan oleh ustadz untuk mengeluarkan kata-kata yang santun.
Horizontal Transmission
a.       General enculturation
Makan, ketika melihat teman-temannya makan banyak ia juga ikut makan dalam porsi yang banyak.
Bicara, ketika berkumpul dengan teman ia meniru sedikit logat yang dimiliki oleh temannya
b.      Specific socialization
Kumpul bareng, ketika bersama teman-teman ia sering diajarkan untuk kumpul bareng, bercanda tawa.
Pergaulan, ketika masih di pondok laki-laki pisah dengan perempuan, namun ada sesuatu yang ia pelajari dari teman kampusnya yaitu pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

C.    Hasil Kontak dan Wawancara Subjek
Pertemuan pertama
Dari  hasil wawancara yang saya lakukan hari jum’at 27 Mei 2016 saya mendapatkan banyak informasi dari klient dan berikut uraiannya
Jadi klien ini lahir di Gresik 19 tahun yang lalu. Mulai lahir sampai umur 6 tahun ia tinggal bersama orang tuanya di Gresik.  Namun setelah itu ia pindah ke rumah neneknya dan bersekolah di kampung neneknya selama  dua  tahun, di SD Al-azhar Bedokoran Gresik. Selepas dua tahun ia pindah lagi ke kampong ibunya dan bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muniroh 1 Gresik. Dari pengakuan klien, ketika ia masih duduk di bangku SD ia adalah seorang anak yang hiper aktif dan sering tawuran dengan teman kelas lain. jadi waktu kecil ia sering bermain bola dengan kelas lain dan dalam permainan tersebut sering terjadi kekerasan fisik dan berakhir dengan tawuran antar kelas. Namun dengan teman kelas ia akrab dan ramah. Ketika ia sudah menginjak kelas 6 SD orang tuanya memutuskan untuk menaruhnya di pondok dan berpisah tempat tinggal dengan orang tuanya.
 Ketika SMP
Setelah tamat sd ia kemudian melanjutkan pendidikan pada satu yayasan yang sama yaitu MTs Al-Muniroh 1. Jarak rumah ke pondok dia sekitar 300 meter jadi ia bisa pulang pergi, namun ia memutuskan untuk mondok saja suapaya bisa merasakan bagaimana rasanya mondok. Klien saya ini termasuk orang yang pintar dan selalu masuk dalam peringkat 10 besar. Tidak hanya itu ia juga aktif dalam organisasi sekolah seperti osis dan pramuka.
Ketika sma.
Masih dengan sekolah yang sama yaitu ma Al-Muniroh 1, hampir sama dengan masa MTs ia masih masuk dalam 10 besar dan aktif dalam organisasi. Dari pengakuannya bahwa pondok Al-Muniroh itu termasuk dalam pondok yang sangat ketat, karena banyak yang dikeluarkan jika melanggar dan juga bila ada tugas hafalan dan tidak menjalankannya maka akan dipukul. Oleh karena itu santri di sana tergolong sedikit saking ketatnya. Total dari seluruh santri yang mondok hanya 20 orang dan yang pulang prig kurang lebih 100 orang.
Ketika kulaih
Awalnya ia ikut semua pendaftaran yang diadakan, namun usaha yang ia lakukan gagal, akhirnya mendaftar lewat jalur mandiri dan Alhamdulillah lolos.  Ia memilih Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah karena arahan dari ayahnya. Ketik sudah kuliah ia merasa ada hal yang baru dan aneh, yaitu kumpulan antara cewk dan cowok. Ia masih merasa canggung ketika berbicara dengan cewek apalagi waktu presentasi. Seringkali apa yang ia sudah konsepkan  sebelum presentasi buyar ketika sudah tampil.
Pertemuan kedua
Pertemuan kedua ini saya lakukan pada tanggal 28 Mei 2016 dan saya mulai menanyakan tentang aktifitasnya di pondok
Dari wawancara pada pertemuan kali ini saya mencatat berbagai hal dari dia. Motivasi dia untuk memilih pondok sebagai tempat belajarnya adalah karena ikut sama teman-teman. Dari pengakuannya pondok tersebut terbilang ketat dan tegas karena santri yang bersekolah di sana adalah santri yang harus kuat tahan banting. Salah satu contoh dari ketegasan pondok tersebut adalah ketika ada tugas hafalan yang tidak dilaksankan dengan benar maka sanksinya adalah pukulan, bahkan sanksi yang paling tegas dari pondok itu adalah mengeluarkan santrinya.
Sisi lain yang saya gali dari klien ini adalah ia sering membantu kiyainya, seperti bantu jaga kantin, bersih-bersih dan liannya.
Pertemuan ketiga
Nah  dalam pertemuan kali ini saya baru masuk kedalam tugas yang diberikan oleh ibu yaitu Vertical Transmission, Oblique Transmission dan Horizontal Transmission.

D.     Hambatan dalam Kontak Interaksi
Dalam sesi kontak dengan klien ini saya menemukan beberapa hambatan seperti istilah-istilah ia gunakan berbahasa jawa dan saya tidak paham dengan istilah tersebut, namun ia terus menjelaskan hingga saya paham dengan istilah tersebut.

E.     Model Komunikasi yang Digunakan Berintraksi dengan Klien.
Model yang saya gunakan dalam berinteraksi dengan klien adalah wawancara, yaitu saya menanyakan beberapa pertanyaan dan mencatat hasil dari wawancara tersbut.
Adapun yang saya pelajari dari klien adalah dari logat jawa yang ia gunakan sangat kental dan saya belajar mempraktekkannya.

LAPORAN RAHMAT HIDAYAT



Nama                          : Rahmat Hidayat
NIM                            : B53214034
Mata Kuliah              : Konseling Multikutural
Dosen Pengampu            :  Dra. Psi. Mierrina, M.Si.

DRAFT PENYUSUNAN LAPORAN
A.    Identitas dan Latar Belakang Subjek
Nama lengkap                              : Rahmat Hidayat
Jenis kelamin                               : Laki-laki
Tempat/ tanggal lahir                   : Pangkaje’ne 18 Februari 1997
Alamat lengkap                           : Lekoboddong, Kel. Anrong appaka, Kec. Pangkaje’ne,
                                                       Kabupaten Pangkep                                      
No telepon                                   : 085298934654
Agama                                         : Islam
Status                                           : Mahasiswa
Tinggi badan                                : -
Warna kulit                                  : Sawo matang
Kewarganegaraan                        : Indonesia
Suku                                            : Makassar

Pendidikan
SD                                               : SDN 8 Pacce’lang
SMP                                             : MTs Darussalam Anrong appaka
SMA                                            : MA DDI Darul Ihsan Makassar
                                                       MA DDI  Ash-shirathal Mustaqim Baru-Baru  Tanga
Sarjana                                         : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Data keluraga
Nama Ayah                                 : M Idris H. Hamittu
Nama Ibu                                     : St. Nahwa
Alamat Ayah                               : Lekoboddong
Alamat Ibu                                  : Lekoboddong
Pekerjaan Ayah                           : -
Pekerjaan Ibu                               : Ibu Rumah Tangga
No Telp                                        : 0852-9997-5320

Latar belakang subjek
Aku Rahmat Hidayat, seorang anak yang terlahir dari keluarga sederhana. Siti. Nahwa, seorang wanita cantik dari kampung lekoboddong. Gadis cantik sekaligus putri bungsu dari H. Sudding dan H. Munca.  H. Sudding ini adalah seorang kiyai di desaku, hampir seluruh warga kampung di sekitar kakekku hormat kepadanya.  Bukan hanya itu, aku memiliki seorang ayah yang baik, pengertian, dan pemberani bernama M. Idris H. Seorang putra sulung H. Hamittu. Kakekku yang satu ini bisa dibilang orang terkemuka di kampungnya yaitu kampung  Sanrangan. 
Horizontal transmission, banyak hal yang saya pelajari dari lingkungan saya terutama keluarga, seperti cara makan cara berbicara tingkahlaku dan lain sebagainya.  Salah satu contoh yang saya tiru dari keluarga ketika makan adalah menggunakan tangan kanan ndalam menyuap dan tidak membuang sisa nasi  yang ada artinya nasi harus dihabiskan. Semuanya itu saya pelajari dan diajarkan oleh keluarga saya. Salah satu contoh lagi  yang diajarkan adalah ketika makasn, pada saat makan berkuah adalah dengan tidak menyisakan kuahnya dan harus dihabiskan juga.  
Oblique transmission, hampir sama dengan horizontal transmission yaitu cara makan yang banyak saya tiru dan cara berbicara dari tante dan om ketika ada acara keluarga. Adapun yang diajarkan adalah dengan cara mencuci sendiri piring yang telah dipakai.
Vertical transmission, untuk vertical transmission sendiri cukup berpengaruh dalam tingkah laku yang saya tiru, baik itu dari segi pergaulan, cara ngomong, hobi dan lainya. Itu semua terjadi karena kami masih seumuran dan sering bertemu dan akhirnya terjadi kecocokan dalam berinteraksi.
B.     Identitas dan Latar Belakang Diri
Nama lengkap                              : Ahmad Rizam Fanani
Jenis kelamin                               : Laki-laki
Tempat/ tgl lahir                          : Gresik/ 19 Oktober 1997
Alamat lengkap                           : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung  Pangkah 
No Telpon                                    : -
Agama                                         : Islam
Status                                           : Mahasiswa
Tinggi badan                                : -166
Warna kulit                                  : Sawo matang
Kewarganegaraan                        : Indonesia
Suku                                            : Jawa

Pendidikan
SD                                               : SD Al-Azhar Bedokoran (kelas 1-2)
                                                       MI Al-Muniroh 1
SMP                                             : MTs Al-Muniroh 1
SMA                                            : MA Al-Muniroh 1
Sarjana                                         : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Data Keluraga
Nama Ayah                                 : Hafidz
Nama Ibu                                     : St. Khoiroh
Alamat Ayah                               : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung Pangkah 
Alamat Ibu                                  : Jln. Sedarda  Kelurahan Pangka Wetan Kec. Ujung Pangkah 
Pekerjaan Ayah                           : Guru
Pekerjaan Ibu                               : Pedagang
No Telp                                        : -

Nama Kakek (Dari Ayah)           : Mbah Mustofa
Nama Nenek (Dari Ayah)           : Mbah Zulfa
Jumlah Saudara Ayah                  : 8 Orang
Jumlah Saudara  Ibu                    : 4 Orang

Vertical Transmission
1.      General enculturation (umum)
Makan  dengan tangan kanan seperti yang terjadi dalam keluarganya dan meniru kebiasaan tersebut sampai sekarang.
Berbicara. Sama halnya dengan makan tadi, tapi dalam konteks ini ia lebih banyak meniru dari apa yang ia dengarkan dan telah tertanam dalam dirinya ketika berbicara menggunakan bahasa jawa.

2.      Specific sosialitation (kebiasaan khusus yang diajarkan)
Makan, ketika bersama ibu dan bapak ia selalu melihat  makan itu menggunakan sendok, dan akhirnya menjadi kebiasaan dia.
Berbicara, harus menggunakan bahasa jawa yang halus ketika berbicara dengan orang yang lebih dewasa.

Oblique Transmission
1.      One group
a.       General enculturation
Makan, ketika dalam acara keluarga ia melihat tante dan pamannya makan dengan cepat-cepat.
b.      Specific socialization
Makan menggunakan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri.
2.      Other group
a.       General enculturation
Makan, sebelum makan ia meniru kebiasaan para guru untuk berdo’a terlebih dahhulu.
b.      Specific socialization
Berbicara, ia  diajarkan oleh ustadz untuk mengeluarkan kata-kata yang santun.
Horizontal Transmission
a.       General enculturation
Makan, ketika melihat teman-temannya makan banyak ia juga ikut makan dalam porsi yang banyak.
Bicara, ketika berkumpul dengan teman ia meniru sedikit logat yang dimiliki oleh temannya
b.      Specific socialization
Kumpul bareng, ketika bersama teman-teman ia sering diajarkan untuk kumpul bareng, bercanda tawa.
Pergaulan, ketika masih di pondok laki-laki pisah dengan perempuan, namun ada sesuatu yang ia pelajari dari teman kampusnya yaitu pergaulan antara laki-laki dan perempuan.

C.    Hasil Kontak dan Wawancara Subjek
Pertemuan pertama
Dari  hasil wawancara yang saya lakukan hari jum’at 27 Mei 2016 saya mendapatkan banyak informasi dari klient dan berikut uraiannya
Jadi klien ini lahir di Gresik 19 tahun yang lalu. Mulai lahir sampai umur 6 tahun ia tinggal bersama orang tuanya di Gresik.  Namun setelah itu ia pindah ke rumah neneknya dan bersekolah di kampung neneknya selama  dua  tahun, di SD Al-azhar Bedokoran Gresik. Selepas dua tahun ia pindah lagi ke kampong ibunya dan bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muniroh 1 Gresik. Dari pengakuan klien, ketika ia masih duduk di bangku SD ia adalah seorang anak yang hiper aktif dan sering tawuran dengan teman kelas lain. jadi waktu kecil ia sering bermain bola dengan kelas lain dan dalam permainan tersebut sering terjadi kekerasan fisik dan berakhir dengan tawuran antar kelas. Namun dengan teman kelas ia akrab dan ramah. Ketika ia sudah menginjak kelas 6 SD orang tuanya memutuskan untuk menaruhnya di pondok dan berpisah tempat tinggal dengan orang tuanya.
 Ketika SMP
Setelah tamat sd ia kemudian melanjutkan pendidikan pada satu yayasan yang sama yaitu MTs Al-Muniroh 1. Jarak rumah ke pondok dia sekitar 300 meter jadi ia bisa pulang pergi, namun ia memutuskan untuk mondok saja suapaya bisa merasakan bagaimana rasanya mondok. Klien saya ini termasuk orang yang pintar dan selalu masuk dalam peringkat 10 besar. Tidak hanya itu ia juga aktif dalam organisasi sekolah seperti osis dan pramuka.
Ketika sma.
Masih dengan sekolah yang sama yaitu ma Al-Muniroh 1, hampir sama dengan masa MTs ia masih masuk dalam 10 besar dan aktif dalam organisasi. Dari pengakuannya bahwa pondok Al-Muniroh itu termasuk dalam pondok yang sangat ketat, karena banyak yang dikeluarkan jika melanggar dan juga bila ada tugas hafalan dan tidak menjalankannya maka akan dipukul. Oleh karena itu santri di sana tergolong sedikit saking ketatnya. Total dari seluruh santri yang mondok hanya 20 orang dan yang pulang prig kurang lebih 100 orang.
Ketika kulaih
Awalnya ia ikut semua pendaftaran yang diadakan, namun usaha yang ia lakukan gagal, akhirnya mendaftar lewat jalur mandiri dan Alhamdulillah lolos.  Ia memilih Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah karena arahan dari ayahnya. Ketik sudah kuliah ia merasa ada hal yang baru dan aneh, yaitu kumpulan antara cewk dan cowok. Ia masih merasa canggung ketika berbicara dengan cewek apalagi waktu presentasi. Seringkali apa yang ia sudah konsepkan  sebelum presentasi buyar ketika sudah tampil.
Pertemuan kedua
Pertemuan kedua ini saya lakukan pada tanggal 28 Mei 2016 dan saya mulai menanyakan tentang aktifitasnya di pondok
Dari wawancara pada pertemuan kali ini saya mencatat berbagai hal dari dia. Motivasi dia untuk memilih pondok sebagai tempat belajarnya adalah karena ikut sama teman-teman. Dari pengakuannya pondok tersebut terbilang ketat dan tegas karena santri yang bersekolah di sana adalah santri yang harus kuat tahan banting. Salah satu contoh dari ketegasan pondok tersebut adalah ketika ada tugas hafalan yang tidak dilaksankan dengan benar maka sanksinya adalah pukulan, bahkan sanksi yang paling tegas dari pondok itu adalah mengeluarkan santrinya.
Sisi lain yang saya gali dari klien ini adalah ia sering membantu kiyainya, seperti bantu jaga kantin, bersih-bersih dan liannya.
Pertemuan ketiga
Nah  dalam pertemuan kali ini saya baru masuk kedalam tugas yang diberikan oleh ibu yaitu Vertical Transmission, Oblique Transmission dan Horizontal Transmission.

D.     Hambatan dalam Kontak Interaksi
Dalam sesi kontak dengan klien ini saya menemukan beberapa hambatan seperti istilah-istilah ia gunakan berbahasa jawa dan saya tidak paham dengan istilah tersebut, namun ia terus menjelaskan hingga saya paham dengan istilah tersebut.

E.     Model Komunikasi yang Digunakan Berintraksi dengan Klien.
Model yang saya gunakan dalam berinteraksi dengan klien adalah wawancara, yaitu saya menanyakan beberapa pertanyaan dan mencatat hasil dari wawancara tersbut.
Adapun yang saya pelajari dari klien adalah dari logat jawa yang ia gunakan sangat kental dan saya belajar mempraktekkannya.