Saturday 4 June 2016

LAPORAN PERTEMUAN



Nama                           : Rahmat Hidayat
NIM                            : B53214034
Mata Kuliah                : Konseling Kelompok Dan Individu
Dosen Pengampu        : Mohamad Thohir, M.Pd.I,

Laporan Kegiatan Konseling Kelompok
Sebelum melakukan konseling kelompok saya terlebih dahulu menyebar pamphlet tentang group counseling yang saya buat sendiri secara otodida dan bantuan sedikit dari internet. Adapun pamflet yang saya buat adalah sebagai berikut.

 











                                                                                                               
Alhamdulillah setelah saya buat pamphlet ini langkah selanjutnya adalah menyebar di media sosial, seperti facebook dan BBM.
 








 









Alhamdulillah ada 30 orang yang menyukainya.
BBM

 tak mau kalah dengan facebook, bbm juga saya jadikan sebagai sarana promosi dengan memasang display picture dan Alhamdulillah juga ada yang berminat menjadi klien saya. Akan tetapi klien ini menyuruh saya untuk datang ke rumahnya yang berlokasi di tulung agung.
Setelah promosi di media sosial saya kemudian membawa file pamflet itu ke tukang print untuk di cetak dan saya sebarkan ke kampus

Setelah menyebar pamflet hanya ada satu orang yang daftar tapi gak papa saya tetap melanjutkan proses konseling kelompok tersebut.  klien  ini saya rekrut dari teman yang kebetulan satu pondok. Saya akui sulit untuk mencari klien yang mau diajak untuk ikut dalam goup konseling,

pertemuan tanggal 24 mei 2016 jam 08.09 PM



                                                                                                  



Dalam proses pertemuan perdana ini saya terlebih dahulu memperkenalkan apa itu konseling kelompok kepada mereka, bagaimana proses pelaksanaannya dan apa manfaat yang bisa didapatkan dari konseling kelompok itu sendiri. Setalah memperekenalkan panjang lebar konseling kelompok mereka juga ingin lebih tahu. Jadi pada pertemuan kali ini semacam diskusi santai saja, namun mereka selalu aktif bertanya tentang konseling dan saya selalu menjawab apa yang dilontarkan. Kebetulan juga pada pamflet tersebut saya cantumkan salah satu keahlian saya yaitu hypno therapy, dan pertanyaan tentang hypno therapilah yang juga sering mereka pertanyakan.  Pada proses ini daya diminta untuk mencontohkan hypno kepada salah satu dari mereka, orang yang berbaju merah itu adalah orang yang saya hypno, namun hypno yang ringan saja.  
Setelah merasa cukup dengan bincang-bincang santai kurang lebih 45 menit, saya kemudian mengakhiri pertemuan kali ini dan membahas pertemuan selanjutnya.




pertemuan tanggal  31 mei 2016 jam 07.26 PM







Pada pertemuan kedua kali ini, ada 1 orang yang tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain, namun hal tersebut tidak membatalkan niat saya dalam membuat konseling kelompok ini, saya tetap melanjutkan konseling kelompok. Sebelum memulai saya memnta persetujuan dari teman-teman untuk menambahkan anggota karena kalau hanya dua orang saja maka tidak akan efektif oleh karena itu mereka sepakat untuk menambahkan anggota baru.
Dalam sesi ini saya mulai masuk kepada penyampaian maalah, bahwa setiap orang setidaknya mengemukakan satu masalah yang dialaminya. Setelah mempersilahkan untuk  menyampaikan apa yang ingin di utarakan tak seorangpun dari mereka yang ingin menyampaikan, setelah saya Tanya mereka belum mau mengungkapkan masalahnya. Akhirnya saya tidak mau menyerah begitu saja, konseling tetap saya lakukan dengan memperkenalkan game kenyamanan.  
Game yang saya berikan adalah game yang telah dicontohkan oleh bapak tohir dikelas yaitu menggenggam tangan sendiri dan melihat apakah jempol kanan yang berada di atas atau jempol kiri. Kemudian saya memberikan arahan bahwa orang yang jempol kanannya di atas di letakkan dibawah dab begitu[un sebaliknya. Setelah itu saya menanyakan apa yang mereka rasakan ketika meletakkan jempol yang tidak biasanya  mereka lakukan. Saya menjelaskan bahwa terakadang dalam situasi yang baru kita masih belum nayaman dengan apa yang ada, seperti halnya dalam grup ini mungkin masih belum nyaman dengan sekitar sehingga belum bisa untuk mengemukakan apa yang dialaminya. Mungkin begitu. Setelah game tersebut saya ajak mereka untuk bincang-bincang dengan ketidaknyamanan.



pertemuan ketiga 
 







Dalam pertemuan ketiga ini kami masih sharing tentang p ersoalan konseling kelompok. Namun saya berinisiatif untuk membuat game lagi karena tak satupun dari mereka yang mau untuk mengemukakan masalahnya. Di sisni saya membantu mereka untuk berinteraksi satu sama lain, yaut dengan game yang pernah ditunjukkan oleh naimatul mardiyah. Yaitu saling menanyai satu sama lain. jadi setiap orang memiliki nomor, satu sampai lima, kemudian nomor  itu diacak dan menghasilkan 1 nomor. Nah nomor yang muncul ini yang akan ditanyai oleh setiap peserta.  Alhamdulillah, setiap pertanyaan yang dilontarkan. Hampir setiap pertanyaan dijawab langsung dan ditanggapi lagi, akhirnya terjad diskusi yang panjang. Saya juga senang dengan hal ini karena diantara mereka ada yang belum akrab namun ketika berinteraksi ada semacam hubungan emosional yang positif.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home