LAPORAN PERTEMUAN
Nama :
Rahmat Hidayat
NIM :
B53214034
Mata Kuliah :
Konseling Kelompok Dan Individu
Dosen Pengampu :
Mohamad Thohir, M.Pd.I,
Laporan Kegiatan Konseling Kelompok
Sebelum melakukan konseling kelompok saya terlebih dahulu menyebar
pamphlet tentang group counseling yang saya buat sendiri secara otodida dan
bantuan sedikit dari internet. Adapun pamflet yang saya buat adalah sebagai
berikut.
Alhamdulillah setelah saya buat pamphlet ini langkah selanjutnya
adalah menyebar di media sosial, seperti facebook dan BBM.
Alhamdulillah ada 30 orang yang menyukainya.
BBM
tak mau kalah dengan
facebook, bbm juga saya jadikan sebagai sarana promosi dengan memasang display
picture dan Alhamdulillah juga ada yang berminat menjadi klien saya. Akan
tetapi klien ini menyuruh saya untuk datang ke rumahnya yang berlokasi di
tulung agung.
Setelah promosi di media sosial saya kemudian membawa file pamflet
itu ke tukang print untuk di cetak dan saya sebarkan ke kampus
Setelah menyebar pamflet hanya ada satu orang yang daftar tapi gak
papa saya tetap melanjutkan proses konseling kelompok tersebut. klien
ini saya rekrut dari teman yang kebetulan satu pondok. Saya akui sulit
untuk mencari klien yang mau diajak untuk ikut dalam goup konseling,
pertemuan tanggal 24 mei 2016 jam 08.09 PM
Dalam proses pertemuan perdana ini saya terlebih dahulu
memperkenalkan apa itu konseling kelompok kepada mereka, bagaimana proses
pelaksanaannya dan apa manfaat yang bisa didapatkan dari konseling kelompok itu
sendiri. Setalah memperekenalkan panjang lebar konseling kelompok mereka juga
ingin lebih tahu. Jadi pada pertemuan kali ini semacam diskusi santai saja,
namun mereka selalu aktif bertanya tentang konseling dan saya selalu menjawab
apa yang dilontarkan. Kebetulan juga pada pamflet tersebut saya cantumkan salah
satu keahlian saya yaitu hypno therapy, dan pertanyaan tentang hypno therapilah
yang juga sering mereka pertanyakan. Pada proses ini daya diminta untuk mencontohkan
hypno kepada salah satu dari mereka, orang yang berbaju merah itu adalah orang
yang saya hypno, namun hypno yang ringan saja.
Setelah merasa cukup dengan bincang-bincang santai kurang lebih 45
menit, saya kemudian mengakhiri pertemuan kali ini dan membahas pertemuan
selanjutnya.
pertemuan tanggal 31 mei 2016 jam 07.26 PM
Pada pertemuan kedua kali ini, ada 1 orang yang tidak bisa hadir
karena ada kegiatan lain, namun hal tersebut tidak membatalkan niat saya dalam
membuat konseling kelompok ini, saya tetap melanjutkan konseling kelompok.
Sebelum memulai saya memnta persetujuan dari teman-teman untuk menambahkan
anggota karena kalau hanya dua orang saja maka tidak akan efektif oleh karena
itu mereka sepakat untuk menambahkan anggota baru.
Dalam sesi ini saya mulai masuk kepada penyampaian maalah, bahwa
setiap orang setidaknya mengemukakan satu masalah yang dialaminya. Setelah
mempersilahkan untuk menyampaikan apa
yang ingin di utarakan tak seorangpun dari mereka yang ingin menyampaikan,
setelah saya Tanya mereka belum mau mengungkapkan masalahnya. Akhirnya saya
tidak mau menyerah begitu saja, konseling tetap saya lakukan dengan
memperkenalkan game kenyamanan.
Game yang saya berikan adalah game yang telah dicontohkan oleh
bapak tohir dikelas yaitu menggenggam tangan sendiri dan melihat apakah jempol
kanan yang berada di atas atau jempol kiri. Kemudian saya memberikan arahan
bahwa orang yang jempol kanannya di atas di letakkan dibawah dab begitu[un
sebaliknya. Setelah itu saya menanyakan apa yang mereka rasakan ketika
meletakkan jempol yang tidak biasanya
mereka lakukan. Saya menjelaskan bahwa terakadang dalam situasi yang
baru kita masih belum nayaman dengan apa yang ada, seperti halnya dalam grup
ini mungkin masih belum nyaman dengan sekitar sehingga belum bisa untuk
mengemukakan apa yang dialaminya. Mungkin begitu. Setelah game tersebut saya
ajak mereka untuk bincang-bincang dengan ketidaknyamanan.
pertemuan ketiga
Dalam pertemuan ketiga ini kami masih sharing tentang p ersoalan
konseling kelompok. Namun saya berinisiatif untuk membuat game lagi karena tak
satupun dari mereka yang mau untuk mengemukakan masalahnya. Di sisni saya
membantu mereka untuk berinteraksi satu sama lain, yaut dengan game yang pernah
ditunjukkan oleh naimatul mardiyah. Yaitu saling menanyai satu sama lain. jadi
setiap orang memiliki nomor, satu sampai lima, kemudian nomor itu diacak dan menghasilkan 1 nomor. Nah nomor
yang muncul ini yang akan ditanyai oleh setiap peserta. Alhamdulillah, setiap pertanyaan yang
dilontarkan. Hampir setiap pertanyaan dijawab langsung dan ditanggapi lagi,
akhirnya terjad diskusi yang panjang. Saya juga senang dengan hal ini karena
diantara mereka ada yang belum akrab namun ketika berinteraksi ada semacam
hubungan emosional yang positif.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home