Wednesday 27 April 2016

TEKNIK BIMBINGAN KONSELING




TEKNIK BIMBINGAN KONSELING


Disusun Sebagai Tugas Mata kuliah Pengantar Bimbingan Konseling

Dosen Pembimbing :
Dra. Ragwan Albaar, M.Fil.I

Oleh :

Dinda Rizki Novia   -    B53214015
Zahra Nisaul azizah -   B53214041



PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN 2014


KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan  beriu-ribu nikmat yang tak pernah terhitung jumlah nya. Taklupa juga shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, tauladan bagi seluruh ummat manusia.
            Dalam penyusunan makalah ini tentu bukanlah hal yang mudah bagi kami,namun atas pertolongan  Allah SWT dan bimbingan dari ibu Dra. Ragwan Albaar,M.Fil.I  makalah ini dapat kami selesaikan. Kami sangat menyadari  masih banyak sekali kekurangan pada makalah ini. Namun, dalam proses belajar kami tidak akan pernah menyerah untuk terus memperbaiki kesalahan kami. Kami sangat menunggu saran dan kritik dari para pembaca.
            Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi amal jariyyah bagi kami. Amin


Surabaya, 14 September 2014

penyusun









DAFTAR ISI

Kata pengantar ..........................................................................................................................1
Daftar isi…………………………………………………………………………………….…2
BAB I pendahuluam …………………………………………………………………………..3
  1. Latar belakang            Masalah……………………………………………………………….3
  2. Rumusan masalah……………………………………………………………………...3
  3. Tujuan………………………………………………………………………………….3
BAB II Pembahasan  …………………………………..…………………………………..…4
A.    Teknik Bimbingan Konseling……………………………………………………..4
B.     Teknik Komunikasi konseling …………………………………………………….7
BAB III Kesimpulan…………………………………………………………………………13
Daftar pustaka………………………………………………………………………......……14









BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Oleh karena itu, saling membantu merupakan satu hal yang mutlak dalam kehidupan manusia. Proses seorang individu membantu individu lain dalam mengenali dirinya, dunianya, dan memecahkan masalah pada dirinya disebut sebagai proses konseling.
Dalam dunia konseling komunikasi antara orang yang membantu ( konselor ) dan orang yang dibantu ( klien ) haruslah terjaga dengan baik. Tentu tidak sembarangan seorang konselor dalam menjaga komunikasinya dengan klien. Ada teknik-teknik yang perlu dilakukan oleh seorang konselor dalam menjga komunikasinya dengan klien dalam proses konseling.
B.  Rumusan Masalah
1.      Apa saja teknik bimbingan konseling?
2.      Apa saja teknik komunikasi konselinng?
C. Tujuan
1.      Mengetahui  teknik bimbingan konseling
2.      Mengetahui teknik komunikasi konseling






BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik bimbingan konseling
Teknik merupakan suatu cara yang  di lakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Bimbingan konseling adalah suatu kegiatan membantu seseorang mengenali drinya dan dunianya serta menyelasaikan masalahnya. Sehingga, teknik bimbingan konseling adalah cara yang dilakukan untuk membantu seseorang mengenali dirinya dan dunianya.
Teknik bimbingan konseling terbagi dua :
1.   Tenik bimbingan individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli/klien. [1]Bimbingan secara individual biasanya disebut konseling atau penyuluhan. Dengan penyuluhan, seorang konselor memberikan bantuan dengan komunikasi langsung, hubungan empat mata antar dua pribadi , melalui percakapan dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam melaksanakan penyuluhan, konselor sedapat mungkin bersifat simpatik dan penuh pengertian. Konselor sebaiknya dapat turut merasakan apa yang dirasakan orang yang akan diberikan konseling. Seorang konselor perlu mempunyai sikap seperti itu, supaya orang yang bersangkutan dapat menaruh kepercayaan penuh terhadap konselor dan dengan demikian memungkinkan keberhasilan penyuluhan tersebut.
Ada 3 macam teknik individual[2]:
a.       Konseling yang lansung ( directive counseling)
Teknik directive counseling dicetuskan pertama kali oleh Edmond G. Williamson [3].Pada teknik ini konselor mengambil peranan penting dan berusaha memberi pengarahan yang sesuai dengan penyelesaian masalahnya. Klien tinggal menerima saran dari konselor.

b.      Konseling yang tidak langsung ( non directive counseling).
Sebagai kebalikan dari directive counseling maka non directive counseling menempatkan si penerima konseling dalam posisi pusat  penyuluhan. Si penerima menjadi pusat daripada tindakan-tindakan dan proses teknik ini. Konselor hanya mendengarkan, menampung pembicaraan, sedangkan yang diberi konseling mengambil peranan aktif , berbicara bebas.
c.       Konseling eclectic ( Eclectictic counseling).
Adalah campuran dari directive dan non-directive counseling. Pada Electic counseling , konselor menampung pembicara dan penyaluran semua perasaan kekesalan di samping konselor juga memberikan pengarahan dalam mencari dan menemukan pemecahan persoalannya.

2.      Teknik bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan di sekolah yang merupakan bagian dari pola plus bimbingan kelompok. Menurut tohirin, definisi bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.
Sementara itu, Dewa ketut Sukardi mengatakan hal yang sama mengenai bimbingan kelompok yaitu: layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh sebagai bahan dari narasumber tertentu ( terrutama dari pembimbing / konselor).
Berdasarkan dari pemaparan tersebut , dapat di simpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah salah satu teknik dalam bimbingan konseling untuk memberikan bantuan kepada pesrta siswa yang dilakukan oleh seorang pembimbing / konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah  yang di hadapi siswa.
Tujuan layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan bersosalisasi, dan mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif  serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.
Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewi Ketut Sukardi yaitu:
a.  Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya.
b.   Memiliki pemahaman yang obyektif , tepat, dan cukup luas tentang berbafai hal yang mereka bicarakan.
c.    Menimbulkan sifat positif terhadap keadadan diri dan lingkungan mereka yang  berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
Bentuk-bentuk bimbingan kelompok ada beberapa macam. Macam-macam Bimbingan kelompok ini dapat digunakan pada situasi dan permasalahan tersendiri. Berikut adalah bentuk-bentuk bimbingan kelompok :

a.  Program Home Room
Pragramm ini dilakukan di luar jam sekolah dengan menciptakan kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan.

b.   Karyawisata
Karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran. Dengan cara ini mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Tujuan ini agar mendorong aktivitas penyusain dri, kerjasam, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat cita-cita.
c.    Diskusi kelompok
Dikusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.



d.   Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok dapat menjadi salah satu teknik  yang baik dalam bimbingan, karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu untuk berpatisipasi secara kelompok.
B.  Teknik Komunikasi Konseling
Komunikasi adalah suatu proses pemindahan informasi antara dua orang manusia atau lebih dengan menggunakan simbol-simbol bersama. Dalam dunia bimbingan konseling penerima informasi adalah konselor dan pemberi informasi adalah klien. Kefektifan komunikasi dalam proses konseling sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari proses konseling tersebut. Oleh karena itu, seorang konselor harus memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan klien.kualitas pribadi, sikap dasar, dan keterampilan konselor merupakan prasyarat keefektifan konselor. [4]
Salah satu hal yang paling penting dan paling mendasar adalah seorang konselor harus merespon apapun yang disampaikan oleh klien. Ada dua cara seorang konselor merespon apa yang disamapaikan oleh klien, yaitu respon verbal dan non verbal. Kedua cara ini memang tidak adapat di pisahkan [5]. Respon verbal meliputi respon adalah jawaban secara lisan dari konselor,baik itu panjang atau hanya sekedar menguapkan “hmm”, “baik. “. Sedangkan non verbal mencakup bahasa tubuh, tatapan mata.
Berikut adalah beberapa keterampilan komunikasi dalam proses konseling  :
  1. Attend
Attend merupakan keterampilan dasar dalam setiap proses komunikasi yang bersifat dialogis sebagai pembukaan untuk memulai suatu komunikasi[6] . Attend bisa berupa sapaan “ Assalamu’alikum “, “ selamt siang “. Hal ini akan menjadi penilaian pertama lien terhadap konselor.

  1. Empati
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa /mengidentifikasikan dirinya di keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati ini merupakan pendamping dari attend. Seorang konselor harus menumbuhkan rasa empati ini terhadap klien, agar klien bisa lebih percaya dan terbuka kepada konselor. Empati ini terbagi menjadi 2 macam. Pertama, empati primer. Empati primer adalah memahami perasaan,pikiran, dan pengalaman orang lain. Kedua, empatii tingkat tinggi. Empati tingkat tinggi sama seperti empati primer, namun empati tingkat tinggi ini memahami secara lebih dalam.
  1. Refleksi
Refleksi adalah gerakan dari luar kemauan ( kesadaran ) sebagai  jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. Hal ini akan membuat klien merasa bahwa konselor benar-benar memahami kadaan yang ia alami. Refleksi ini mencakup perasaan, pengalaman, dan pikiran klien. Refleksi dapat diungkapakn dengan ucapan “ nampaknya yang anda katakana adalah…”, “ barangkali yang akan anda utarakan adalah…”
  1. Eksplorasi
Elsplorasi adalah usaha konselor untuk memancing kilen lebih terbuka lagi terhadap konselor. Karena, tidak sedikit klien yang masih memendam masalahnya dalam batin dan tidak diungkapkan kepada konselor. Eksplorasi mencakup perasaan, pengalaman, dan pikiran. Eksplorasi dapat diungkapkan dengan ucapan “bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang anda maksud? “, “ anda bisa ungkapkan apa yang snda rasakan dengan lepas,karena saya bisa jamin rahasian anda akan aman “.
  1. Paraphrasing ( menangkap pesan utama )
Pada dasarnya konselor adalah seorang “ pendengar “. Seorang  “pendengar” bukanlah hanya sebatas mendengarkan apa yang disampaikan oleh klien, tapi harus bisa menangkap inti dari apa yang disampaikan oleh klie. Sebagian besar, klien akan menceritakan ceritanya secara berbelit, disinalah konselor harus mampu mengambil pesan utama dari cerita klien. Itulah yang disebut dengan paraphrasing.
Contohnya :
Klien       : “ Itu suatu pekerjaan yang baik. Akan tetapi, saya tidak mengambilnnya. Saya tidak tahu mengapa ?”
Konselor :” Nampaknya saudara masih ragu “.
  1. Open Question
Open question adalah pertanyaan terbuka. Pertanyaan yang sifatnya terbuka yang memiliki jawaban yang luas. Konselor bisa menggunakan pertanyaan “bagaimana”, “apakah”, dan lain-lain. Catatan penting, jangan gunakan pertanyaan “mengapa”, Karena pertanyaan ini menunjukkan alasan klien melakukan suatu hal, dan ini akan membuat klien merasa terpojokkan. Konselor juga harus irit pertanyaan,karena semakin banyak konselor bertanya kepada klien maka akan semakin sedikit yang akan diceritakan oleh klien. Klien hanya akan menyampaikan sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh konselor. Biarkan klien mengungkapakn perasaannya dengan seluas-luasnya.
  1. Closed Question
Closed question adalah kebalikan dari open question. Pertanyaan yang jawabannya terbatas.  Bentuk-bentuk pertanyaannya biasanya menggunakan kata-kata “ apakah”, “berapa”, “siapa”, dan lain-lain. Penggunaan pertanyaan tertutup ini hanya untuk memastikan atau meyakinkan konselor terhadap keadaan klien.
  1. Dorongan minimal
Dorongan minimal diberikan ketika klien sudah terlihat akn menghentikan pembicaraannya. Dorongan minimal diberikan dengan tujuan agar klien tetap melanjutkan pembicaraannya. Dorongan minimal bisa diberikan denag ungkapan “hmm”, “lalu”, “trus”,dan lain-lain.
  1. Interpretasi
Interpretasi adalah memberikan pandangan atau rujukan kepada klien terhada sesuatu yang bersangkutan dengan masalahnya. Hal ini kan sangat membantu klien untuk menentukam keputusan dari kebingungannya. Maka, seorang konselor harus amapu menginterpretasikan kepada mitra dakH[7]
            Contoh interpretasi :
Klien       : “Saya pikir dengan berhenti sekolah dan memusatkan perhatian membantu orang tua berarti bakti saya terhadap keluarga . kerena adik-adik saya banyak yang membutuhkan biaya.”
Konselor : “Pendidikan tingkat SMA pada masa sekarang adalah mutlak bagi semua warga Negara. Terutama yang hidup di kota besar seperti anda. Karena tantangan masa depan makin banyak, maka dibutuhkan manusia Indonesia yang berkualitas. Membantu orang tua memang harus. Namun mungkin disayangkan jika orang seperti saudara yang tergolong pandai di sekolah akan meninggalkan SMA “.
         Dari perckapan di atas kita bisa lihat bahwa konselor memberikan pandangannya mengenai urgensi pendidika saat ini. Dan hal itu juga menunjukan bahwa seorang konselor harus memiliki wawasan yang luas.
10.  Directing
            Directing adalah keterampilan konselor dalam memahami masalah klien,seperti konselor meminta klien untuk memperagakan masalahnya. Karena, penulis kembai tegaskan lagi bahwa sebagian besar klien akan menyampaikan ceritannya dengan tidak teratur.\
11.  Menyimpulkan Sementara
            Menyimpulkan sementara dari masalah kien bertujuan untuk flash back dari apa yang telah klien utarakan, memahaminya secara bertahap, dan fokus pada satu topic. Ini dilakukan oleh konselor dank lien.


12.  Memimpin
            Tidak jarang seorang klien bercerita yang berawal dari a dan berakhir di z. hal ini harus diluruskan oleh konselor. Konselor harus bisa memimpin,  mengarahkan pembicaraan agar tetap pada satu arah atau topik.
13.  Fokus
            Dari masalah yang dialami oleh klien biasanya bercabang. Dari satu masalah akan muncul masalah-masalah lain. Namun, tetap malah-masalah tersebut berpusat pada satu masalah. Konselor harus bisa memfokuskan msalah tersebut pada masalah utama, hal ini akan memudahkan klien menentukan pilihan tindakan.
14.  Konfrontasi
            Akan muncul suatu keadaan dimana apa yang diucapkan klien tidak sesuai dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh klien. Misalnya, klien mengungkapakn bahwa ia sedang baik-baik saja, diungkapakn dengan nada yang lemas.  Hal ini menunjukkan bahwa klien masih ragu untuk terbuka kepada konselor.
Konfrontasi adalah suatu teknik yang menentang klien untuk melihat adanya diskrepansi atau inkonsistensi antara perkataan dengan bahasa badan (perbuatan), ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepadihan, dan sebagainya. Sofwan s willis (2004: 169 )
                    Disini konselor tidak boleh menyalahkan klien, namun konselor haru meningkatkan empati terhadap klien,dan membuatnya merasa nyaman dan aman.
15.  Menjernihkan
            Adalah suatu keterampilan untuk menjernihkan ucapan-ucapan klien yang samar-samar, kurang jelas, dan agak meragukan.[8] Hal ini dilakukan agar klien dapat memperjelas dan merinci apa yang dialaminya.


16.  Memudahkan
            Konselor memberikan sugesti atau dorongan kepada klien bahwa klien dpat mengungkapkan perasaannya dengan bias dan lepas. Ini akan memudahkan klien dalam bercerita.
17.  Diam
            Dalam proses konseling,tidak hanya berbicara secara teus menerus. Namun, diam juga diperlukan dalam proses konseling. Seperti, saat klien masih berfikir apa yang akan ia ucapkan lagi. Tetapi, diam ini tidak terlalau lama hanya berkisar 5-10 detik saja. Diam ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut[9] :
a.       Mendorong klien untuk berbicara
b.      Membantu klien untuk lebih memahami dirinya
c.    Setelah diam klien dapat mengikuti ekspresi yang membawa klien berfikir dan bangkit dengan tilikan yang mendalam
d.      Mengurangi kecepatan interview
18.  Mengambil inisiatif
            Mengambil inisiatif untuk menghidupkan suasana. Terkadang, ada klien yang ia hanya banyak terdiam. Disini konselor harus mengambil inisiatif jalan untuk menuntaskan diskusi,
19.  Memberi nasihat
            Konseling bukan hanya untuk memberi nasihat. Konselor akan memberi nasihat jika klien memintanya. Sekalipun klien meminta nasihat, maka konselor harus mempertimbangkannya kembali.
20.  Memberi Informasi
            Memberikan informasi ini sama seperti memberi nasihat. Informasi akan diberikan jika kien meminta. Jikalau konselor tidak mengetahui informasi yang ditanyakan oleh klien, maka konselor bisa membantu menunjukkan kemana klien harus mencari informasi.
21.  Merencanakan
            Kinselor membantu klien untuk merencanakan hala apa yang herus klien lakukan setelah itu. Dengan tujuan memperbaiki keadaan klien. Penyuluh harus membantu klien merencanakan perubahan tertentu[10].
22.  Menyimpulkan
            Menetukan kesimpulan dari proses konseling dan mengevaluasi dari proses diskusi . di akhir diskusu klien memiliki hak untuk menialai konselor dalam menjalani tugasnnya.


BAB III
KESIMPULAN
1.      Teknik bimbingan konseling adalah cara yang dilakukan untuk membantu seseorang mengenali dirinya dan dunianya. Teknik bimbingan konseling terdiri dari :
a. Teknik individual.
b. Teknik Kelompok
2.      Teknik komunikasi konseling adalah teknik untuk berbicara dengan klien secara  komunikatif, meliputi :
a.    Attend
b.   Empati
c.    Refleksi
d.   Eksplorisasi
e.    Peraprashing
f.    Open question
g.   Closed question
h.   Dorongan minimal
i.     Interpretasi
j.     Directing
k.   Menyimpulkan sementara
l.     Memimpin
m. Fokus
n.   Konfrontasi
o.   Menjernihkan
p.   Memudahkan
q.   Diam
r.     Mengambil inisiatif
s.    Memberi nasihat
t.     Memberi informasi
u.   Merencanakan
v.   Menyimpulkan





DAFTAR PUSTAKA
Damayanti,Nidya.Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling.Yogyakarta:Araska.2012
Gunarsa,Singgih D.Psikologi untuk Membimbing.jakarta:P.T.BPK Gunung Mulia.1979
Hikmawati,Fenti.Bimbingan Konseling.Jakarta:PT Raja Grafindo.2010
Mappiare,Andi.Pengantar Konseling Dan Psikoterapi.Jakarta:PT Raja Grafindo         Persada.1992
Mulyana,Deddy.Ilmu Komunikasi.Bandung:Rosda.2009
Munro,dkk.penyuluhan (counseling) suatu pendekatan berdasarkan keterampilan.Jakarta: Ghalia Indonesia     
Rofiq, Arif Ainur. Keterampilan komunikasi konseling.2014
Sukardi,Ketut.Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.Surabaya:Usaha Nasional.tth
Surya, mohamad.psikologi konseling.Bandung: CV.Pustaka Bani Quraisy.2003
Willis,Sofyan S.Konseling Individual Teori Dan Praktek.Bandung : Alfabeta.2009



[1] Nidya Damayanti, Panduan Bimbingan Konseling,  ( Yogyakarta : Araska, 2012), Hal. 34.
[2] Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Jakarta:BPK Gunung Muli, 1985), Ha.l 59.
[3] Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, (Surabaya:Usaha Nasional,tth), Hal. 108.
[4] Andi Mappiare, Pengantar Konseling Dan Psikoterapi, (Jakarta : Grafindo Persada, 2008), Hal. 117.
[5] Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung : Rosda, 2007) hal. 4.
[6] Arif Ainur Rafiq, Keterampilan Komunikasi Konseling, ( Surabaya : Perpustakaan Nasional, 2012 ), Hal.2.
[7] Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Gading Permai, 2010 ),hal. 98.
[8] Sofyan s willis, konseling individual teori dan praktek,  (Bandung :alfabeta,2004), halaman 170.
[9] Mohammad Surya, Psikologi Konseling, (Bandung:Bani Quraisy, 2003),  Hal. 132.
[10] Munro R.J,  Manthei.penyuluhan(counseling),  (Jakarta:Gahlia Indonesia,1983), Hal. 59.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home